Selasa, 16 September 2014


Kembali saya ingin memberikan kesaksian akan kuasa Yesus dalam hidup saya yang saya alami lewat retret bertajuk penyembuhan luka batin yang diadakan di Lembah Karmel Cikanyere pada tanggal 11-14 september 2014. Sebelumnya saya mengikuti retret awal dan kuasa Yesus yang saya alami pada retret tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya blog ini. Mengenai kesaksian saya yang terdahulu dapat anda baca disini. Sebelum saya berangkat retret PLB ( penyembuhan luka batin ) saya sempat berpikir peserta kali ini pasti lebih sedikit dari peserta retret awal, karena dulu saya sempat protes kepada Tuhan mengapa saya menjadi salah satu dari banyak orang yang dilahirkan dengan luka batin. Sesampainya di lembah Karmel protes saya kepada Tuhan langsung dijawab, disana saya melihat ratusan peserta yang memiliki luka batin bahkan ada yang jauh lebih dalam lukanya dibandingkan saya.

Pada malam adorasi pertama saat itu apa yang saya rasakan sangat berbeda dengan apa yang saya rasakan pada saat mengikuti retret awal. Saat retret awal setiap adorasi saya menangis karena penyesalan saya yang sudah amat jauh meninggalkan Yesus dan tidak percaya akan kasih kuasaNya yang selalu hadir dalam diri saya tapi saat adorasi PLB tangisan yang keluar dari diri saya adalah tangis yang berbeda yang di dalamnya merupakan tangis sukacita karena Yesus dengan segala kemurahanNya dan kesabaranNya tidak pernah lelah untuk mengangkat saya dan membangkitkan saya disaat saya terpuruk. Kasih kuasaNya sangat saya rasakan dan apa yang saya alami saat ini merupakan anugerah yang begitu berharga yang pernah saya dapatkan dalam perjalanan hidup saya yaitu anugerah cinta kasih Yesus dengan segala kelembutanNya.

Malam adorasi kedua disaat Sakramen Maha Kudus hadir di atas altar begitu banyak tangis yang saya dengar tangis yang begitu menyayat yang mencerminkan kesedihan yang amat sangat dalam. Saat itu saya hanya terdiam dan meneteskan air mata bahkan untuk bersuarapun saya seperti tidak bisa. Saat itu juga saya amat sangat bersyukur kepada Tuhan karena kasih kuasaNya mengalir diseluruh ruangan Kapel satu persatu Dia sentuh hati kami dan merangkul kami dalam persoalan hidup kami, Dia mengangkat segala luka batin kami. Betapa besar kasih kuasaNya dan kemuliaanNya. Kami manusia berdosa dan sering menyakitinya namun Yesus selalu memegang tangan kita dan merangkul hati kita yang terluka.

Di dalam sesi sesi selanjutnya ada sebuah sesi yang cukup panjang namun dibawakan dengan santai oleh suster Agatha. Sesi tersebut mengupas lebih dalam mengenai luka batin dan pada sesi ini saya menjadi lebih mengerti apa itu luka batin dan apa akibat dari luka tersebut dalam kepribadian sehari-hari saya. Luka yang amat berbahaya yang bisa menyebabkan kita jatuh lebih dalam ke arah dosa. Apa yang saya alami saat saya masih bayi yang tidak akan pernah saya ingat dan saya mengerti menjadi sebuah luka yang dalam yang membuat saya begitu emosional dan menganggap semua masalah dapat diselesaikan dengan sikap saya yang keras dan kasar.

Tibalah saat sesi berikutnya yaitu pertobatan dan doa penyembuhan luka batin. Sesi yang amat sangat penting karena di sesi ini saya merasa hati, jiwa dan pikiran saya dituntun untuk melakukan sebuah perjalanan hidup saya mulai dari bayi hingga saat ini. Yesus saat ini turun tangan untuk menuntun saya mengarungi lautan waktu dan tahun dan membawa saya ke masa bayi saya dimana saat saya bayi ibu saya sambil menggendong saya dan tidak memiliki uang saat itu melakukan perjalanan jauh ke sebuah kota untuk datang kepada ayah saya dengan harapan mendapatkan sedikit uang namun apa yang terjadi adalah ayah saya mengusir kami dan tidak mempersilahkan kami masuk ke rumahnya. Saya bayi kecil yang tidak mengerti apa apa saat itu, mengapa itu terjadi pada saya dan apa salah saya sebagai seorang bayi sehingga saya diusir oleh ayah sendiri. Kuasa Tuhan yang membawa saya menapaki perjalanan waktu sungguh nyata karena percayakah anda bilamana saat itu saya bisa mengingat bentuk rumah, warna rumah dan juga suasana sekeliling pada saat saya dan ibu saya diusir? mustahiul bukan?namun Kuasa Tuhan tidak ada yang mustahil dan apa yang saya lihat melalui batin saya saat itu dikatakan benar oleh ibu saya pada saat saya pulang dari retret. 

Bila bukan kuasa Tuhan tidak mungkin saya mampu melihat itu semua karena saat itu saya adalah bayi mungil yang hanya tertidur dan tidak mengerti apa apa. Lalu Tuhan membawa saya kepada saat dimana oma saya, tante dan juga om saya tidak menginginkan saya, berharap saya tidak pernah ada. Saya menangis teramat sedih. sakit, sangat sakit namun saya percaya tidak ada luka yang terlalu dalam untuk disembuhkan Yesus dan tidak ada kenangan yang terlalu buruk untuk dihapuskan Yesus. Saat itu kami dibimbing oleh suster dan frater untuk memberikan maaf bagi mereka semua yang menyakiti saya, yang tidak menginginkan saya dan saya memaafkan mereka semua dalam kasih Yesus. Siapakah kita manusia berdosa hingga kita tidak memaafkan orang lain, Yesus yang selalu kita sakiti dengan dosa kita selalu memaafkan kita.

Saya dibawa terus menelusuri perjalanan hidup saya hingga saat saya dewasa. Yesus membuka mata hati saya untuk melihat betapa akibat luka batin saya, saya telah menyakiti pasangan saya dan memberikan luka yang begitu dalam kepadanya. Penyesalan dan kesedihan yang saya rasakan saat itu karena saya menyakiti Yesus dengan menyakiti pasangan saya. Yesus membuka mata hati ini untuk melihat apa yang saya perbuat kepadanya dan saat ini saya hanya menggunakan waktu-waktu pribadi saya untuk "berbincang" kepada Tuhan agar Dia menunjukan saya jalan untuk menyembuhkan luka dari orang yang amat saya sayangi.

Setelah istirahat siang tibalah kami pada sesi yang amat sangat penting yaitu pembasuhan kaki. Pada sesi ini kami dihadapkan pada banyak figur dari berbagai umur baik wanita dan pria dan juga remaja. Figur-figur ini adalah anggota KTM (komunitas tritunggal mahakudus) yang memang telah lama aktif dalam pelayanan. Saat pembasuhan kaki saya mencari 3 figur penting yang berkaitan dengan apa yang mau saya ungkapkan baik memaafkan dan memohon maaf. Saya mencari figur ayah saya untuk saya maafkan, figur ibu saya untuk memohon ampun dan figur pasangan saya untuk menyampaikan penyesalan saya dan maaf saya. Betapa sulit saya lakukan pembasuhan kaki saat saya dihadapkan dengan figur ayah saya. Berat hati ini memaafkan walaupun sebenarnya hubungan saya dengan ayah saya sangat baik dan seakan-akan saya melupakan apa yang terjadi dulu. tapi saat luka ini diangkat begitu berat untuk memaafkan. Kuasa jahat akan selalu mencari celah ke dalam hati ini untuk tidak memberikan maaf tapi kuasa gelap manakah yang mampu berada dalam hati ini disaat Yesus bertahta di dalam hati kita. Saya membasuh kaki figur ayah tersebut dan mengatakan "saya mengampuni dan memaafkan papa". Berlanjut saya mencari figur ibu dan kembali saya melakukan pembasuhan kaki dan memohon ampun atas segala kesedihan dan sakit yang saya sebabkan selama hidupnya, betapa saya menjadi beban dalam usia mudanya dan saya bertumbuh sebagai anak yang menyakitinya.

Terakhir saya menjumpai figur pasangan saya dan saya membasuh kakinya dan mengatakan betapa saya menyesal atas apa yang saya berikan kepadanya, rasa sakit yang dalam dan kesedihan berkepanjangan. Saya menyakitinya dan melukai hatinya. Terima kasih Tuhan atas apa yang Kau berikan kepada hidup saya, Yesus memberikan saya kesempatan untuk belajar dari segala dosa dan kesalahan saya. Apa yang saya rasakan di tempat ini adalah kedekatan saya dengan Tuhan. Semua pertanyaan dalam hidup ini seketika Tuhan menjawab saya secara langsung melalui suara hati ini. Tuhan memberikan jawaban yang begitu indah dan menuntun saya untuk memperbaiki hidup ini. Terima kasih Tuhan, Kau sungguh besar.

Saat ini saya kembali keseharian saya seperti biasanya, namun yang berbeda adalah setiap hari, setiap pekerjaan dan setiap langkah yang saya buat selalu saya bawa Tuhan dalam hati ini. Akan begitu banyak godaan pada saat kita ingin kembali kepada Tuhan namun saya yakin Tuhan tidak akan meninggalkan saya. Sukacita yang saat ini saya rasakan adalah benar berasal dari Tuhan dimana kebahagiaan yang saya rasakan saat ini jauh lebih besar dibandingkan kebahagiaan yang saya rasakan saat menghadiri pesta pora di kehidupan saya terdahulu dan saya tidak akan rela untuk kehilangan kebahagiaan ini. Terima kasih saya ucapkan untuk para suster dan frater khususnya kepada frater Dion yang selalu mendokan saya dan memberikan bimbingan kepada saya. Terima kasih Tuhan....terima kasih Tuhan....Kau sungguh besar dan perbuatanMu ajaib. Amin

3 komentar:

  1. Praise the Lord....
    Keep on your way beside Him...
    God bless you....

    BalasHapus
  2. Terimakasih saudaraku Benedictus Anto, atas sharing dan kesaksiannya, setidaknya meringankan apa yang saya alami saat ini, terpuruk with loneliness..dengan luka bathin dan penyesalan yang amat sangat atas segala tindakan saya yang menyakiti pasangan saya yang sangat mencintai saya and caring. All of her life was dedicated to take care of me, she was only know how to love me with all her heart sincerily, even she has no time for her self. And now, she decided to leave me alone, after 8 years. Saya, sangat kehilangan, saat ini hidup saya seperti kehilangan arah...tangisan ratapan yang amat sangat dalam kehilangan, penyesalan luka bathin atas perbuatanku kepadanya...keras, lukai hatinya, membuatnya menangis, kini saat ak tersadar semua sudah telat dan berlalu, hatinya kini dingin dan hidupnya bahagia tanpa aku.. saya sungguh menyesal dan amat sangat menyesal.... ampuni saya ya TUHAN, maafkan segala kerasnya saya terhadap nya...

    BalasHapus
  3. NOVENA KEPADA SANTO YUDAS TADEUS

    Rasul yang amat suci, Santo Yudas Tadeus, pelayan dan sahabat Yesus yang setia, Gereja semesta menghormati dan memohon kepadamu, sebagai penolong dari masalah – masalah yang tidak ada harapannya, hal – hal yang tidak ada jalan keluarnya. Doakanlah aku, karena aku merasa sendirian dan tidak mempunyai penolong.


    Aku mohon kepadamu, gunakanlah kekuatan khusus yang diberikan padamu untuk memberikan kepadaku bantuan nyata dan sesegera mungkin disaat aku merasa bahwa bantuan itu hampir tidak ada. Dampingilah aku dalam kebutuhanku yang mendesak ini sehingga aku boleh menerima penghiburan dan bantuan surgawi atas semua kebutuhanku, masalah dan penderitaanku, khususnya ( sebutkan permohonan) : … dan sehingga aku akan memuji Tuhan bersamamu dan semua orang terpilih selamanya.


    Aku berjanji, oh Santo Yudas Tadeus, untuk selalu mengingat bantuan besar ini, untuk selalu menghormatimu sebagai rasul yang istimewa dan perkasa, untuk meningkatkan devosi kepadamu, Amin. Semoga Hati Kudus Yesus yang maha kudus selalu dihormati dan dicintai diseluruh tabernakel sampai akhir jaman, Amin. Santo Yudas Tadeus berdoa untuk kita dan mendengarkan kita, Amin. Terbekatilah Hati Kudus Yesus. Terbekatilah hati Maria yang tak bernoda. Terbekatilah Santo Yudas Tadeus diseluruh bumi dan selalu sepanjang masa.


    Lakukan doa sebanyak 6x sehari, selama 9 hari berturut – turut dengan meninggalkan 9 salinan doa di gereja setiap hari. Doa Anda akan terjawab pada hari ke 9 atau bahkan sebelumnya dan BELUM PERNAH GAGAL. Tidak peduli bagaimanapun mustahilnya, permintaan Anda akan terkabul

    BalasHapus

JESUS FOLLOWERS

Entri Populer

Dalam setiap problema kehidupan seringkali kita menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup kita, seringkali kita berpaling daripada-Nya.
Namun pernakah kita sadari betapa besar kerinduan Tuhan terhadap kita untuk kembali mendengar suara kita dalam doa untuk berharap kepada-Nya
Tangan Tuhan tidak pernah melepaskan kita

-Benedictus Anto Kurniawan. S.Sn.,M.Ds-





KIRIM ARTIKEL


Nama :

Alamat:

Email: