Sabtu, 06 September 2014



Karena saya yang membuat blog ini, maka sayalah yang akan pertama kali bersaksi akan kebesaran Tuhan dalam hidup saya. Mungkin permasalahan yang saya alami tidak sebesar permasalahan yang pernah anda alami, namun saya percaya kasih kuasa Yesus tidak pernah membedakan besar atau kecilnya masalah kita dan tangannya akan selalu menuntun kita.

Perkenalkan nama saya Benedictus ( 32 thn ). Saya bekerja sebagai seorang desainer interior dan juga pimpinan proyek untuk sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hiburan malam. Selama bekerja di dunia ini saya sangat jauh dari Tuhan, pesta pora dan mabuk-mabukan menjadi rutinitas dalam keseharian saya. Selama bertahun-tahun saya berpaling dari jalan Tuhan. Hingga suatu saat saya mendapat panggilan kerja di sebuah Universitas swasta di Surabaya sebagai seorang dosen. Mungkin inilah jalan Tuhan untuk menjauhkan saya dari dunia hitam yang saya jalani. Selama di Surabaya saya tinggal seorang diri di sebuah kost. Di sana saya sangat mendekatkan diri kepada Tuhan. Perayaan ekaristi tidak lagi menjadi sebuah kewajiban namun menjadi sebuah kebutuhan bagi saya, berpasrah diri akan apa yang saya hadapi dan menyerahkan seluruh persoalan saya dalam nama Kristus. Selama mengajar di sana saya cukup berprestasi dan itu semua tidak lepas dari karunia Yesus kepada saya.

Akhirnya setelah hampir 2 tahun berjalan saya harus kembali ke Jakarta karena ibu saya tinggal seorang diri, ya ibu saya adalah orang tua tunggal. Sekembalinya ke Jakarta saya menjalani hari-hari saya sebagai desainer interior freelance. Saat di Jakarta Tuhan mempertemukan saya dengan seorang gadis dan lucunya dia berdomisili di Surabaya, sebut saja DT jadilah saya menjalani hubungan jarak jauh. Hubungan yang sangat indah yang kami jalani karena kuasa Tuhanlah kami bisa saling mencintai dan orang tua kami juga sudah saling kenal satu sama lain. Hari demi hari berjalan dan hubungan kami menjadi semakin serius. Berpikirlah saya untuk mempersiapkan masa depan bersamanya.

Sebagai seorang desainer freelance tentunya pendapatan saya tidaklah tetap maka saya berpikir untuk mencari pekerjaan tambahan di tempat lama saya bekerja. Disinilah semua masalah kembali terjadi dalam hidup saya. Kembali saya masuk ke dalam kehidupan yang tidak baik mabuk-mabukan dan pesta pora menjadi hiasan dalam hidup saya setiap hari. Emosi yang meledak ledak dan bersikap kasar dalam hal berkata-kata kepada pasangan saya, pertengkaran juga menjadi hal yang biasa terjadi dalam hubungan kami. Seperti ada Suara yang selalu menguasai diri saya dan membisikan hal-hal yang buruk untuk saya lakukan dan itu semua karena luka batin saya yang mungkin terlalu dalam. Saya kecewa kepada Tuhan mengapa saya yang begitu dekat kepadaNya namun saat saya akan jatuh dalam cobaan dan godaan Dia tidak membekali saya dengan kekuatan iman dan mengapa saya terlahir dengan membawa luka batin ini.

Hingga suatu saat saya melakukan kesalahan yang amat sangat fatal dan akhirnya pasangan saya meninggalkan saya. Pada saat itu saya menjadi marah kepada Tuhan, saya murka dan saya benar-benar berpaling dariNya. Dengan cara saya sendiri saya mencoba untuk bisa kembali kepada pasangan saya karena saya tidak percaya dengan cara Tuhan bahkan saya tidak percaya Tuhan ada. Saya tidak percaya Tuhan bukan hanya karena masalah hubungan saya namun juga banyak hal yang saya alami di tempat saya bekerja yang membuat saya merasa Tuhan tidak adil. Banyak orang yang bekerja dengan cara yang salah, menjatuhkan orang lain demi kepentingan sendiri dan mencari muka namun mereka mendapatkan kesempatan yang baik dibandingkan saya yang bekerja dengan susah payah namun sulit untuk mendapatkan kesempatan. Saya merasa mana keadilan Tuhan?
Cara yang saya lakukan membuat saya semakin jauh dari pasangan saya dan akhirnya dia benar-benar meninggalkan saya. 

Melihat keadaan saya yang semakin buruk akhirnya ibu saya mencari jalan keluar dengan mendaftarkan saya untuk mengikuti retreat di lembah Karmel. Satu minggu sebelum saya berangkat retreat hubungan saya dengan pasangan saya semakin hancur, yang pada awalnya saya berniat mengikuti retreat untuk memperbaiki diri demi bisa kembali kepada pasangan saya berubah menjadi kesombongan saya untuk menantang Tuhan dan membuktikan apa benar Dia nyata. Malam sebelum saya berangkat disaat saya tidur tiba tiba saya bangun dan menangis dan saya mengatakan " Tuhan bantu saya, sembuhkan saya". 

Akhirnya saya berangkat dan mengikuti retreat tersebut namun masih dalam kegalauan hati saya. Di tempat ini hati saya tenang dan damai, saya mengikuti semua acara dengan baik dan setiap acara yang diselenggarakan menjadi bahan pemikiran saya akan hidup saya. Seperti sesi yang dibawakan oleh frater Eugene mengenai cinta, saya yang selama ini merasa sudah paham mengenai cinta menjadi sadar bahwa saya tidak mengerti sama sekali mengenai cinta. di sesi ini saya menjadi mengerti bahwa cinta harus dihidupi dan saya tidak hidup dalam cinta bagaimana saya bisa mengatakan cinta kepada pasangan saya.

Tibalah saat acara adorasi pada malam ke 2. saya menangis dan saya yang selama ini merasa Tuhan meninggalkan saya menjadi tersadar bahwa sayalah yang meninggalkanNya dan betapa Tuhan merindukan saya untuk kembali kepadanya dan mengikuti jalanNya. Namun suara-suara yang berbunyi di telinga saya semakin jelas dan menciptakan sebuah pergumulan dalam hati ini antara percaya dan tidak kepada Tuhan. Saat romo berjalan mengelilingi kami dan saat sakramen Maha Kudus berhenti di depan saya saat itulah suara yang terdengar ditelinga saya mengatakan saya utk berdiri dan jangan bersujud namun seperti ada kekuatan besar yang menahan saya utk tetap bersujud bahkan akhirnya membuat saya menyembah hingga kening saya menempel dengan lantai. Betapa besar kuasa Tuhan yang mampu mengalahkan segalanya.

Esok hari saatnya pengakuan dosa, saya akui semua dosa saya yang telah saya perbuat dengan sengaja ataupun tidak dihadapan romo. Begitu besar kesalahan saya baik kepada Tuhan ataupun kepada orang-orang yang mengasihi saya. Malam terakhir bisa dikatakan malam puncak dr seluruh rangkaian acara retreat ini yaitu malam pencurahan Roh Kudus. Sebelum acara berlangsung saya melakukan konseling bersama frater Dion, konseling ini membuat saya mengerti bahwa kerinduan Tuhan terhadap saya begitu besar dan kasih karunia Tuhan akan selalu ada bagi diri saya selama saya percaya kepadaNya dan Tuhan akan bekerja untuk menunjukan saya jalan dalam kesesakan hati saya.
1 kalimat dari frater Dion yang akan selalu saya ingat adalah "orang kudus memiliki masa lalu dan orang berdosa memiliki masa depan". 

Pada saat pencurahan Roh Kudus saya didoakan dan setelah didoakan sayapun terjatuh dan merasakan sekujur tubuh saya seperti dialiri oleh sesuatu, sesuatu yang sangat indah yaitu kedamaian dalam hati saya. Kuasa Tuhan kepada anakNya dengan mengkaruniai Roh Kudus dalam hidup ini begitu saya rasakan saat itu. Kasih karunianya telah membuat saya terlahir kembali, dengan jiwa yang kuat dan "sehat". Kasih kuasa Tuhan jelas saya rasakan dalam hati dan pikiran saya tertuju kepada kerahimanNya. Saat ini saya sudah kembali menjalani rutinitas saya sehari-hari dan saya masih bekerja di tempat saya yang lama namun bedanya kini Tuhan selalu beserta saya dalam apapun yang saya lakukan dan saya kerjakan tangan Tuhan selalu menjaga saya dan dalam nama Tuhan saya bisa mengusir godaan yang datang. Cara pandang saya berubah dari rasa benci kepada orang-orang di tempat saya bekerja berubah menjadi rasa syukur kepada Tuhan karena Tuhan menempatkan saya diantara mereka agar saya bersyukur karena Tuhan memberikan saya talenta hingga saya tidak perlu bekerja dengan cara yang salah seperti mereka. Saat ini hubungan saya juga belum membaik dengan pasangan saya namun saya percaya bilamana saya berserah kepada Tuhan, Ia akan membukakan saya jalan untuk mencapai tujuan saya. Karena tentunya hanya Tuhan yang tau betapa besar dan dalamnya rasa sayang saya kepada pasangan saya.

Setiap perkara yang hadir dalam hidup saya yang selalu membuat saya goyah dan jatuh dalam dosa kini menjadi sebuah kemenangan dalam kasih kuasa Tuhan.  Mungkin bagi sebagian orang apa yang saya alami hanyalah masalah kecil, tapi bagi saya kuasa Tuhan dalam merubah hidup saya merupakan suatu karya tangan Tuhan yang besar hingga saya berniat untuk membuat blog ini. Saya ingin meninggikan nama Tuhan atas apa yang telah Ia berikan kepada saya dan juga kepada anda semua. Marilah kita memuliakan namanya dan bersaksi akan semua yang Tuhan lakukan bagi kita, percayalah Tuhan akan selalu menjamah kita bila kita mengangkat tangan untuk selalu berharap kepadanya. Tuhan berkati









1 komentar:

  1. Tetap semangat.... Pertolongan hanya dari Tuhan Yesus Kristus... God bless you...

    BalasHapus

JESUS FOLLOWERS

Entri Populer

Dalam setiap problema kehidupan seringkali kita menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup kita, seringkali kita berpaling daripada-Nya.
Namun pernakah kita sadari betapa besar kerinduan Tuhan terhadap kita untuk kembali mendengar suara kita dalam doa untuk berharap kepada-Nya
Tangan Tuhan tidak pernah melepaskan kita

-Benedictus Anto Kurniawan. S.Sn.,M.Ds-





KIRIM ARTIKEL


Nama :

Alamat:

Email: